SIASAT KOTA

Edisi 123 - 12 September 2011

KMP.Lome Salah satu Transportasi Laut penghubung
 dari satu pulau ke pulau lainya di Provinsi Kepri.

Karimun, Siasat Kota

Presiden Bambang Yudhoyono meminta kepada Gubernur Kepri agar pertumbuhan ekonomi di kepri meningkat 10 persen pada tahun ini, dengan ditetapkan Batam, Bintan, Karimun (BBK) sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ).

Kepulauan Riau yang baru berumur tujuh tahun, dengan sarana transportasi yang masih minim ternyata Kepri mampu memberikan yang terbaik dalam kunjungan wisatawan terbesar ketiga setelah Bali dan Lombok.

Kepri memiliki keistimewaan dan keunggulan yang dimiliki, dibandingkan dengan daerah lain. Diantaranya wisata pantai, budidaya ikan, peternakan, pertanian dan kelautan, akan tetapi untuk menjadikan sebuah keunggulan yang nyata, masih terkendala dibidang transportasi laut.

Dengan transportasi yang memadai, tentunya tidak akan ada lagi pulau berpenduduk yang tidak tersentuh oleh transportasi laut. Kepri diharapkan kedepan semakin tumbuh dan berkembang dengan baik, walaupun hanya memiliki 4 persen daratan dan 96 persen lautan.

Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, HM Sani dan Soerya sejak dilantik oleh Mendagri Gamawan Fauzi, 19 Agustus 2010, telah memiliki gambaran tentang Kepri dimasa akan datang untuk menyatukan pulau-pulau yang selama ini terisolir dengan meningkatkan transportasi laut, udara dan darat.

Pemerintah Kepri memiliki program untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainya yakni mengadakan trayek baru transportasi laut di Tanjungpinang. Kemudian kapal perintis yang akan berlayar ke Senayang dengan jarak 78 mil, Sei Enam jarak 10 mil, Dabo singkep jarak 41 mil, dilanjutkan perjalanan ke Pulau Berhala yang akan menempuh jarak 24 mil dan berakhir di Muara sabak (Jambi) yang berjarak 44 mil.

Kapal perintis tersebut akan kembali dari Muara Sabak, Jambi melalui Pulau Berhala, Dabo Singkep, Sei Enam, Senayang dan berakhir di Tanjungpinang. Sebagian ada juga kapal perintis berpangkalan di Ranai akan melewati rute Pulau Laut sejauh 60 mil, Sedanau dengan jarak 80 mil, Midai 55 mil, Tarempa 115 mil, Letung 45 mil, dilanjutkan ke Tanjungpinang dengan jarak tempuh 175 mil.

Transportasi laut yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yakni KMP Kuala Batee yang menghubungkan Telaga Punggur di Batam dan Tanjunguban di Pulau Bintan. Kemudian Sri Gemilang dioperasikan tujuan Telaga Punggur-Tanjunguban, KMP Senangin tujuan Karimun-Mengkap, KMP Lome tujuan Tanjungpinang-Karimun dan KMP Sembilang tujuan Dabo-Kuala Tungkal (Jambi).

Pemerintah Kepri belum lama ini, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Johor dan Malaka untuk menjalin kerja sama, rute pelayaran kapal roll on roll off (roro) yang dilaksanakan 18-20 Juli beberapa waktu yang lalu, dalam pertemuan persidangan ke-10 Sosek Malindo Negeri Johor.

Direncanakan roro akan memiliki pangkalan di Dumai, dilanjutkan berlayar menuju Tanjung Beruas di negara bagian Malaka, Tanjung Balai Karimun, kembali ke Tanjung Beruas dan berakhir ke Selat Baru negara bagian Johor.



Pemerintah pusat telah memberikan bantuan kapal perintis beberapa pekan yang lalu diantaranya, KM Lome kapal roro yang dipesan oleh pemerintah Kepri telah selesai dibuat di Palembang dan telah beroperasi. Kapal ini melayani warga dari Tanjungpinang-Karimun. Pemerintah pusat diakhir tahun ini akan mendatangkan kapal lagi untuk warga kepri, yang berpangkalan di ranai.



“Pemerintah pusat akan memberikan bantuan dua kapal untuk kepri dan dioperasionalkan ke pulau-pulau yang terisolir,” ungkap HM Sani, Gubernur Kepulauan Riau, beberapa waktu yang lalu.


Pemerintah Kepri direncanakan juga akan membuka jalur transportasi udara agar setiap kabupaten atau kota yang di kepri bisa ditempuh oleh pesawat. Hingga saat ini hanya Kabupaten Karimun yang belum memiliki bandara.


Kepala dinas perhubungan Provinsi Kepri, Muramis mengatakan, “Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyatukan kabupaten dan kota melalui transportasi udara dan laut, sebagian telah terwujud hanya Karimun belum memiliki landasan, namun demikian kami akan buka.”



Bandara yang bertaraf Internasional dan memiliki landasan terpanjang di ASEAN yakni bandara Hang Nadim di Batam. Sementara itu bandara Raja Haji Fisabilillah berada di Tanjungpinang dan bandara-bandara yang lainnya ada di Ranai Kabupaten Natuna, Matak di Anambas, Dabo Singkep di Lingga serta rencananya Busung di Bintan. 
                                                               
                                                                                                                      ● Efrizal tanjung

Salam Untuk Penggemar "Surat Kabar Siasat Kota"

Mohon kiranya tidak memberikan komentar sekedar ucapan terimakasih atau just say hello. Kami tidak keberatan jika anda memanfaatkan ruang komentar di halaman ini untuk menaikkan rangking website anda di Google/search engine lainnya. Akan tetapi harap anda melakukannya secara elegan, yakni memberikan komentar yang berbobot mengenai Surat Kabar Siasat Kota.
Terimakasih atas perhatiannya.

Efrizal Tanjung
http://siasatkota-kepri.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar